Posts

Showing posts from October, 2019

A Mother Like Alex

A Mother Like Alex sebuah buku terjemahan yang mengangkat kisah nyata. Buku ini ditulis oleh Bernard Clark. Tahun 2009 buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Rani R. Moediarta dan diterbitkan kembali oleh PT Gramedia Pustaka Utama. Buku ini mengisahkan seorang wanita yang bernama Alex dengan latar cerita di London. Buku ini saya dapatkan di sebuah pusat perbelajaan di Makassar, tepatnya 08 Februari 2014. Saya membelinya pada lapak buku Gramedia yang sedang mengadakan diskon kala itu.. Membaca sampul dan sinopsis di belakang buku membuat saya tertarik untuk membelinya. Dari sinopsis buku, saya penasaran seperti apa wanita yang disebut Alex ini? Rasa penasaran saya kian bertambah ketika melihat bagian paling atas sampul yang tertulis frasa “kisah nyata”. Buku ini berisi kisah wanita London, berusia 28 tahun, dan belum menikah tetapi ingin mengadopsi anak yang “istimewa”. Istimewa yang dimaksud dalam buku ini adalah anak yang mengidap Down’s Syndrome. Saya sangat t

PUISI

Maafkan Aku Malam itu, di bawah sinar bulan purnama Di persimpangan Makassar dan Polman Aku telah meninggalkan cinta Maafkan aku Entah di mana letak aku membuangnya Purnama mungkin bisa bersaksi Setelah malam itu, aku tak lagi mengingatnya Jika ternyata ada yang iba padanya Purnama mungkin bisa menunjukkan Siapa gerangan yang mungkin mengambilnya Maafkan aku Aku tak sanggup membawanya pulang Aku tak sanggup menatapnya Saat aku menutup mata berpamitan pada malam Saat aku membuka mata menyapa mentari Sungguh, aku tak ‘kan pernah sanggup untuk ini. Aku tak membencinya Aku pun tak menyesal berkenalan dengannya Khilafku hanya satu, aku melanggar sumpah Untuk tidak salah mengenali kehadirannya Kali lain jika kami bertemu Kuharap purnama merestui Agar aku tak lagi salah mengenali Cinta yang datang menyapa Kuningan, 22 Oktober 2019

Kamu adalah Luka

Kupikir itu adalah jalan Tuhan Mempertemukanku denganmu Di sebuah perjalanan yang cukup panjang Cukup untuk mengenalmu lebih jauh Tapi ternyata aku salah Bukan, bukan cinta yang Tuhan kirim Ia mengirim kenangan kelabu Sesal dalam kisahku Kuingin mengingatmu sebagai renjana Sayangnya kau telah menoreh luka Melukis cerita dalam hidupku Yang sebelumnya baik-baik saja Tanpamu Kuingin membunuh sesal Matilah dalam dendamku Terkuburlah dalam kesunyian Hancurlah dalam kebencian Aku sekarat dalam kenyataan Bahwa kau bahkan tak mampu Menyeka air mataku Di pertemuan terakhir kita Sebagai kekasih Kuningan, September 2019

Membuatku Nyata

Mengapa saya harus menulis di blog? Perkembangan zaman begitu cepat, manusia berubah, alam berubah, teknologi berubah, dan dunia berubah. Semuanya berubah, begitu pun dengan dunia kepenulisan. Yang dulu sibuk cari pulpen untuk menuliskan segala hal, sekarang bisa langsung diketik melalui gawainya. Yang dulu punya buku catatan pribadi buat curhat segala keluh kesah. Sekarang ada sosial media yang bisa menampung segala curhatan dan dibagikan ke segala penjuru dunia. Dunia tanpa rahasia tercipta melalui perkembangan teknologi. Lalu, masih haruskah saya tertinggal? Tentu tidak boleh. Saya harus mengikuti perkembangan zaman. Nah, salah satu jalannya dengan menulis di blog. Tetapi, hal ini tidak menutup kemungkinan saya menggunakan buku dan pulpen untuk menulis. Jujur, saya tetap menulis ide-ide saya dalam buku catatan, hanya publikasinya melalui media-media daring, seperti blog. Mengenal blog di bangku kuliah. Itupun karena ada tugas mengumpulkan puisi tiap pekan dari dosen kala i

Pencapaian tertinggi dan Kehilangan

2018 merupakan tahun yang sangat berkesan bagi saya. Dalam setahun saya bisa menyelesaikan berbagai kegiatan yang luar biasa. Awal tahun saya menyelesaikan diklat perpustakaan yang berjalan selama tiga bulan secara daring. Selain itu, saya harus pemberkasan setelah pengumuman kelulusan mengikuti program PPG. Masih di awal tahun, semester baru dengan berbagai kursus yang harus diselesaikan. Proses menyelesaikan laporan sangat susah karena membutuhkan penelitian lapangan untuk menyelesaikannya. Kala itu saya sedang berstatus sebagai guru di sekolah menengah pertama dan sekolah menengah kejuruan. Selain itu, saya juga sebagai mahasiswa di program pascasarjana salah satu universitas negeri. Di waktu yang sama saya sedang menyusun proposal penelitian untuk tesis saya. Kebayangkan repotnya, saya harus membuat laporan penelitiian perpustakaan, mengajar di dua sekolah, dan menyelesaikan proposal penelitian di kampus.   Saya kewalahan, drop mental dan fisik, dan mengeluh. Tapi, ayah say

Kenapa harus Menulis

Kenapa harus Menulis? Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa. Menulis dan berbicara merupakan keterampilan produktif. Di antara keempat keterampilan berbahasa, keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa tertinggi. Mengapa menulis tergolong keterampilan produktif? Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang melahirkan suatu tulisan yang dapat berupa pikiran dan perasaan orang yang membuat tulisan tersebut. Menulis membutuhkan keterampilan tingkat tinggi untuk meramu ide-ide dan gagasan-gagasan yang ada dalam pikiran seseorang menjadi sebuah tulisan yang apik untuk dibaca. Apakah menulis itu susah? Menulis bisa mudah, pun bisa saja susah. Menulis bisa dilakukan oleh semua orang yang tidak buta aksara. Menulis berbagai hal bisa dilakukan, termasuk menyalin catatan teman, dan membuat simpulan. Tetapi, menulis dalam arti menuangkan ide dan gagasan dalam tulisan beda lagi. Setiap penulis harus pandai meramu gagasan-gagasan yang ada dalam pikiran